Benda Langit Bisa Diukur dengan Kartografi
Letak semua benda di angkasa dapat diukur sesuai dengan koordianat langit yang khusus. Cara terbaik untuk dapat memahami pemetaan langit (kartografi) adalah dengan mengingat bagaimana para filsuf kuno membayangkan terbentuknya alam semesta. Para filsuf kuno tidak memiliki bukti yang nyata bahwa Bumi bergerak sehingga mereka hanya menyimpulkan bahwa Bumi itu diam dan bintang-bintang serta planet-planet yang bergerak mengelilinginya.
Mereka mampu melihat bintang-bintang yang mengitari sebuah titik di angkasa dan berasumsi bahwa itu merupakan ujung poros dari bulatan langit. Mereka menyebutnya sebagai bulatan kristal atau bulatan bintang tetap karena bintang-bintang tersebut tampak tidak saling bertukar tempat. Koordinat angkasa yang pada saat ini digunakan adalah berasal dari konsep lama tersebut. Bola bintang atau langit serta dunia atau Bumi berbagi koordinat yang sama, seperti Kutub Utara, Selatan dan Khatulistiwa. Lalu Bagaimana cara memetakan benda langit?
MEMPERHATIKAN JEJAK BINTANG
Pencahayaan pada foto langit yang diambil dari belahan Bumi utara akan memperlihatkan jalur bintang yang muncul pada lingkaran-lingkaran di sekitar Bintang Kutub atau Polaris. Polaris adalah merupakan bintang bercahaya terang yang terletak pada 1° dari kutub langit yang sebenarnya, yang terletak langsung di atas Kutub Utara Bumi. Rotasi Bumi pada sumbu utara maupun selatan akan menyebabkan bintang-bintang tampak seperti melintas langit. Bintang yang lebih dekat dengan ktub akan tampak lebih sedikit gerakannya dibandingkan dengan bintang yang memiliki letak lebih jauh dari kutub.
MENGUKUR KETINGGIAN
Salah satu alat astronomi pertama yang dipergunakan adalah kuadran yang memiliki bentuk seperempat lingkaran, dengan sisi lengkungnya dibagi 90°. Alat lainnya yang serupa adalah sekstan yang merupakan seperenam dari lingkaran. Dengan cara mengintip objek melalui lubang di sepanjang salah satu sisi lurus kuadran, para pengamat dapat mengukur tinggi maupun ketinggian objek tersebut. Ketinggian adalah merupakan tinggi dalam hitungan derajat sebuah bintang di atas cakrawala dan bukan merupakan ukuran yang bersifat linear.
Tali dengan bandulan timbangan tegak lurus jatuh dari puncak kuadran sehingga akan memotong busur yang terbagi dalam sudut-sudut tersebut. Karena sudut antara garis vertikal yang dibuat oleh bandul timbangan serta bidang horizontal cakrawala adalah 90°, perhitungan matematika sederhana dapat digunakan dalam menentukan sudut ketinggian. Dalam mengerjakan matematika puncak kuadran adalah merupakan sudut 90°. Jumlah sudut dalam sebuah segitiga adalah 180°, berarti jumlah kedua sudut lainnya juga 90°.
DI MANA LETAK BINTANG KUTUB?
Untuk dapat menemukan letak sebuah kota yang terdapat di Bumi, maka digunakan peta. Sedangkan untuk menemukan letak bintang di langit, maka para astronom harus menggunakan koordinat angkasa. Bintang Kutub adalah sebuah penanda yang sangat berguna di belahan Bumi bagian utara karena bintang tersebut menunjukkan poros kutub angkasa utara. Karena poros utara maupun selatan Bumi dan langit akan membentuk sudut suku-suku dengan khatulistiwa bumi serta angkasa yang berukuran 0°, Bintang Kutub ditetapkan berukuran Utara 90°. Seorang pengamat yang melihat Bintang Kutub dekat dengan Lingkaran Arktik melihatnya sangat tinggi di atas langit. Dekat khatulistiwa, Bintang Kutub hanya naik sedikit di atas cakrawala. Di Pasifik Selatan, Bintang itu sama sekali tidak akan terlihat.
MENGUKUR WAKTU
Dengan waktu matahari, satu hari sama dengan waktu yang dibutuhkan oleh Bumi dalam melakukan satu putaran lengkap pada porosnya dari tengah hari hingga tengah hari. Namun, karena Bumi selain berputar pada porosnya juga mengelilingi matahari, hari matahari tidak dapat untuk diterapkan dengan tepat pada bintang-bintang yang jauh dan justru bintanglah yang menjadi pusat perhatian dari para astronom. Mereka mengukur waktu yang sesuai dengan bintang-bintang yang jauh. “Hari” adalah merupakan bagian waktu yang melewati antara dua “tengah hari” secara berturut-turut pada sebuah bintang, sedangkan tengah hari adalah merupakan posisi pada saat bintang tersebut melintas tepat di atas garis bujur setempat. Hal inilah yang disebut dengan hari bintang (sidereal).
BOLA ANGKASA
Model bola angkasa adalah cara yang digunakan oleh orang-orang di zaman kuno untuk melihat Jagat Raya. Semua planet akan terlihat melalui jalur yang sama dengan Matahari atau yang disebut dengan ekliptik karena gerhana terjadi pada sepanjang jalan tersebut. ekliptik tersebut akan tampak berada pada sudut 23,5° dari bidang ekuator Bumi. Pada saat melewati ekliptik, matahari akan berbalik ketika melewati rasi Cancer di utara dan rasi Capricornus di selatan. Titik- titik tempat matahari berbalik dalam perjalanannya tersebut disebut dengan tropika.
Penulis : Brian Rendra
Sumber :
JENDELA IPTEK, ASTRONOMI, BALAI PUSTAKA, HAL 12-13