Mekanisme Pendengaran Pada Manusia dan Hewan

1513 0

Halo Sobat Popsctech, 

Banyak hal penting yang harus kita pelajari apalagi yang berkaitan dengan getaran dan gelombang, yang dimana keduanya dapat difungsikan dalam proses pendengaran. Mendengar bagi makhluk hidup merupakan suatu kemampuan alat pendengaran manusia dan hewan untuk mendeteksi getaran yang disebut suara. Sebagai alat pendengaran manusia dan hewan, telinga dapat menangkap bunyi dalam bentuk gelombang suara (glombang yang mempunyai getaran). Dalam kodisi biasa, getaran dapat mencapai indera pendengaran yaitu telinga melalui udara. 

 

Mekanisme Pendengaran Pada  Manusia 

Berikut ini terdapat beberapa urutan proses atau mekanisme pendengaran pada manusia mulai dari masuknya gelombang bunyi hingga sampai di liang telinga dan diterima oleh saraf.

  1. Gelombang bunyi diterima daun telinga 
  2. Gelombang bunyi disalurkan oleh liang telinga 
  3. Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga 
  4. Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang pendengaran (osikel)
  5. Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan menggetarakan cairan limfe di dalam kokhlea
  6. Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti, yang menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan 
  7. Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap bulat bergerak keluar masuk untuk mengatur teknana udara di dalam agar seimbang dengan tekanan di luar. 

 

Mekanisme Pendengaran Pada Hewan 

Banyaknya spesies hewan di muka bumi tidak semua mendengar menggunakan daun telinga, hanya beberapa hewan mamalia akan menggunakan daun telinga untuk memfokuskan suara yang diterimanya. Hal inilah yang biasa disebut dengan Sistem Sonar. Sistem Sonar merupakan sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan pergerakan dengan mendeteksi suara yang memiliki frekuensi tinggi (ultrasonik yaitu bunyi yang melebihi >20.000 Hz). Contoh hewan yang menggunakan sistem sonar yaitu kelelawar, anjing dan juga lumba-lumba. 

Yuk kita bahas tentang Sistem Sonar yang terjadi pada Kelelawar 

Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang bisa terbang. Hanya saja yang menjadi permasalahannya adalah dengan aktivitasnya yang hanya dapat dilakukan di malam hari. Ternyata hal ini sangat mempengaruhi oleh sistem pendengaran yang keleawar miliki. Kelelawar biasanya akan terbang dan memandu arah menggunakan gelombang bunyi yang tidak dapat didengar oleh manusia, yaitu gelombang ultrasonik. Perlu diketahui bahwa kelelawar mengeluarkan pulsa gelombang ultrasonik dengan frekuensi sekitar 40-50 kHz. Kelelawar juga memiliki bentuk telinga yang berbentuk seperti corong dan berfungsi sebagai penerima gelombang ultrasonik yang dibalikkna seperti cara kerja alat radar penerima. Frekuensi ultraonik akan ditinggikan oleh kelelawar apabila hendak menangkap mangsa secara memintas dan akan memantl jika terkena mangsanya. Fenomena ini seperti gema dimana bunyi akan dipantulkan apabila berada pada satu media. Kemudian pulsa analisis oleh sistem otak kelelawar yang kompleks untuk menginterpretasi dan megetahui posisi mangsanga atau objek lain yang akan diterkam. Kelelawar memiliki kantung jaringan yang terletak di bagian ekor dan akan membantunya memerangkap mangsanya. Kelemahan frekuensi ultrasonik pada kelelawar hanya terjadi jika kelelawar berada pada posisi dengan tingkat kebisingan yang tinggi dan akan mempengaruhi kepada kemampuan kelelawar untuk menganalisis pantulan denyut pulsa yang diterimanya.

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contact Us