Galileo dan Pemikiran Intelektualnya yang Dianggap Sesat

849 0

Diperlukan suatu keberuntungan serta keberanian untuk menjadi pemikir yang radikal. Galileo Galilei (1564-1642) misalnya yang bernasib sial karena menjadi orang pintar pada masa gagasan-gagasan baru dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya. Berbagai temuan yang diperoleh dengan bantuan alat teleskop yang baru saja diciptakan adalah merupakan dukungan yang sangat besar bagi teori Copernicus mengenai Alam Semesta yang heliosentris atau berpusat pada Matahari. Temuan Galileo mengenai satelit Jupiter dan fase-fase Venus dengan jelas menunjukkan bahwa Bumi tidak mungkin menjadi pusat dari segala gerakan yang ada di Alam Semesta serta benda-benda langit tidaklah sempurna perilakunya. Untuk temuan-temuannya tersebut Galileo dicap sebagai orang kafir dan dijatuhi hukuman seumur hidup. 

TELESKOP GALILEO 

Galileo tidak pernah menyebut dirinya sebagai seorang pencipta teleskop. Dalam karyanya Il saggiatore, yang berarti “Sang Pemanah”, ia memuji “pembuat kaca kanta” yang “menemukan alat” ini secara tidak sengaja. Ketika ia mendengar tentang hasil yang diperoleh oleh Lippershey, Galileo menciptakan kembali sebuah alat dari deskripsi efek yang diberikan alat tersebut. Teleskop pertamanya memiliki perbesaran hingga delapan kali. Namun, dalam beberapa hari ia mampu kembali membuat teleskop dengan perbesaran hingga 20 kali dan terus meningkatkan perbesaran hingga 30 kali dengan mengasah katanya sendiri.

MANUSIA RENAISANS 

Pada tahun 1611 Galileo pergi ke kota Roma untuk membicarakan temuannya mengenai Matahari beserta posisinya di Alam Semesta dengan para pemuka agama setempat. Mereka menerima hasil-hasil penemuannya, namun tidak menerima teori yang mendasarinya, yakni Alam Semesta heliosentris pemikiran dari Copernicus. Galileo dituduh telah melakukan bid’ah dan pada tahun 1635 dihukum karena telah menentang Gereja dan dijatuhi hukuman tahanan rumah sampai datang kematiannya pada tahun 1642. Galileo baru diampuni pada tahun 1992.

PAUS URBAN VIII 

Sebenarnya Gereja Katolik menerima baik karya dari Copernicus. Namun, menjelang tahun 1563 Gereja menjadi lebih semakin ketat dan meninggalkan sikap yang longgar mengenai setiap bentuk penyimpangan dari doktrin yang sudah mapan. Paus Urban VIII adalah salah seorang yang terperangkap dalam bentuk perubahan sikap ini. Sebagai seorang uskup ia tampak dekat dan bersahabat dengan Galileo serta sering minta dibacakan II saggiatore, buku karya dari Galileo, pada saat waktu makan. Akan tetapi, pada tahun 1635, ia telah mengizinkan Penyelidikan Besar terhadap penelitian yang dilakukan Galileo.

MELIHAT PERMUKAAN BULAN 

Dengan teleskopnya Galileo mampu mengukur bayangan Bulan untuk memperlihatkan bahwa gunung-gunung di sana terlihat jauh lebih tinggi dari yang ada di Bumi. Sketsa-sketsa tersebut dimuat dalam bukunya Sidereus nuncius yang berarti “Pesuruh Bintang” pada tahun 1610.

BENTUK-BENTUK VENUS 

Sejak masa kanak-kanaknya Galileo adalah seseorang yang tidak mudah untuk menerima kenyataan tanpa sebuah bukti. Pada tahun 1610, dengan menggunakan alat teleskop dalam astronomi, ia berhasil menemukan bulan-bulan Jupiter dan juga bentuk-bentuk Venus. la langsung memahami bahwa bentuk-bentuk Venus tersebut disebabkan oleh Matahari yang menyinari planet yang mengelilinginya. Inilah membuktikan bahwa Bumi bukanlah pusat dari Alam Semesta. la menyembunyikan temuannya tersebut melalui bentuk permainan kata dalam bahasa Latin sebagaimana yang dilakukannya pada temuan lainnya yang dapat dianggap sesuatu yang “berbahaya” oleh pihak yang berwajib.

Brian Rendra

Sumber :

JENDELA IPTEK, ASTRONOMI, BALAI PUSTAKA, HAL 20

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contact Us