Tahukah Kamu Daging Kelinci Dapat Mengobati Asma

1140 0

Kelinci adalah merupakan hewan mamalia yang banyak dipelihara serta digemari oleh anak-anak hingga orang dewasa. Menurut catatan sejarah yang ada, kelinci pertama kali dibawa ke tanah Jawa oleh orang dari negeri Belanda pada tahun 1835, Namun pada saat ini, yang banyak dijumpai di Indonesia adalah kelinci jenis lokal dan kelinci Australia yang memiliki ciri khas yakni bermata merah dengan ukuran tubuhnya cukup besar. 

MANFAAT DAGING KELINCI

Hewan yang satu memiliki manfaat yang cukup banyak, terutama dagingnya yang dapat dikonsumsi sebagai obat untuk penyembuh berbagai penyakit, khususnya penyakit asma. Daging kelinci umumnya memiliki tekstur berserat halus serta berwarna sedikit pucat. Daging kelinci memiliki kadar lemak yang rendah dengan glikogen tinggi. Kadar kolesterol dalam lemak kelinci hanya sekitar 1,39 g/ kg serta kandungan natrium mencapai 393 mg/kg. Karena kandungan kolesterol yang rendah tersebut maka daging kelinci aman untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit jantung, para lanjut usia, bahkan orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Keuntungan lain yang dimiliki daging kelinci, yaitu tulang kelinci umumnya lebih tipis, dagingnya empuk, serta seratnya pendek hingga dapat dengan mudah untuk dikunyah saat dimakan. 

DAGING KELINCI SEBAGAI OBAT

Daging kelinci secara umum oleh kebanyakan orang dipercaya dapat digunakan sebagai obat yang mampu untuk menyembuhkan serta meredakan infeksi tenggorokan, asam urat, sakit liver, dan yang paling utama adalah penyakit asma. Beberapa penyakit tersebut di antaranya memang belum terdapat penelitian ilmiahnya, namun bagi penyakit asma daging kelinci memang tepat untuk dapat dikonsumsi sebagai penyembuh. 

KANDUNGAN DALAM DAGING KELINCI

Daging kelinci ini mengandung senyawa kitotefin. Senyawa ini berfungsi menstabilkan membran sel mastosit. Jadi, ketika kitotefin tersebut melekat pada sel mastosit, maka membran sel tidak akan pecah sehingga kitotefin mampu untuk mengatasi penyakit asma. Senyawa kitotefin tersebut selain tersimpan dalam daging, juga banyak ditemukan pada organ hati kelinci. Untuk itulah hati kelinci juga sangat baik untuk dikonsumsi. Sebagai alternatif obat jangka panjang, bagi para penderita penyakit asma disarankan untuk dapat konsumsi daging kelinci secara rutin.

CARA PENGOLAHAN DAGING KELINCI 

Pada saat hendak mengkonsumsi daging kelinci, maka penting untuk diperhatikan cara pengolahannya agar kadar kitotefin yang terkandung di dalam daging tidak berkurang. Pengolahan daging kelinci tidak boleh dalam kondisi terlalu panas atau terlalu lama saat dimasak. Daging kelinci yang paling baik dimasak adalah daging kelinci yang masih muda, karena akan lebih cepat matang. Suhu yang disarankan pada saat memasak daging kelinci sebaiknya tidak melebihi 150 derajat Celcius. 

Brian Rendra

Sumber :

ENSIKLOPEDI BINATANG PENYEMBUH, Astri D Hadi, Hal 64-65

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contact Us