Masyarakat indonesia terkenal dengan budayanya dan keramahan serta gotong royongnya yang sering dilakukan. Masyarakat indonesia memiliki hubungan yang erat antar individu maupun antar kelompok, hal ini tertuang dalam sebuah peribahasa “ berat sama dipikul, ringan sama dijinjing” yang berarti semua pekerjaan akan sangat ringan jika dikerjakan secara bersama-sama. Sama halnya dengan berbagi kesedihan dan kesenangan bersama tidak akan menimbulkan sifat iri dan dengki terhadap sesama.
Jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tentunya akan menghasilkan kehidupan yang aman dan tentram, berkumpul bersama, berbagi kebahagiaan bersama, berbagi makanan bahkan berbagi pekerjaan. Tentu saja menjadi hal yang sangat indah bukan dan menjadi pemandangan yang sangat damai bagi siapapun yang melihatnya. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan juga teknologi hal tersebut sudah jarang sekali bahkan sulit ditemukan. Kemajuan memang menjadi suatu hal yang baik di era yang seperti ini, akan tetapi alat-alat yang canggih menjadi sekat pembatas antar masyarakat.
Dengan adanya sekat yang membatasi adanya interaksi yang dilakukan masyarakat, tidak ada lagi saat ini bahkan sangat jarang ditemui. Semua komunikasi dapat dilakukan melalui teknologi tersebut, kontak sosial dan komunikasi yang awalnya terbentuk sangat harmonis hilang begitu saja dan hanya saat terdesak saja komunikasi dilakukan.
Hal ini berdampak pada kepekaan individu terhadap lingkungan sekitarnya, hal ini akan menimbulkan banyaknya permasalahan sosial yang menghambat proses interaksi itu. Selain itu juga akan banyak menimbulkan sikap iri dan dengki antar sesama kelompok maupun individu. Dampak lainnya yakni saling sindir di media sosial akan memperumit masalah yang sedang terjadi.
Kesenjangan yang terjadi dimasyarakat ini akan berdampak pada pola komunikasi serta hilangnya rasa simpati dan empati terhadap sesama makhluk sosial. Tidak hanya itu jika pola seperti itu terus dirawat tidak menutup kemungkinan akan memunculkan konflik-konflik baru baik antar individu atau kelompok. Karena pada dasarnya sebuah interaksi membutuhkan 2 syarat yang dapat menjalin interaksi itu dapat terjadi dengan baik, yang pertama yakni kontak sosial, yang merupakan awal dari sebuah interaksi yakni suatu hubungan antara satu individu dengan individu lain, ataupun individu dengan kelompok. Yang kedua komunikasi, yang merupakan bagian penting dari sebuah interaksi. Dimana tanpa adanya komunikasi interaksi sosial tidak akan berjalan karena pada dasarnya komunikasi merupakan kegiatan bertukar informasi secara timbal baik baik berupa perkataan lisan melalui penggunaan bahasa maupun menggunakan isyarat. Jika 2 syarat di atas tidak ditemukan di dalam lingkungan masyarakat, maka tidak akan pernah ada yang namanya interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi karena adanya dorongan dari masing-masing individu, seperti manusia merupakan makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri. Jika dorongan dalam diri manusia itu sendiri tidak dirawat dengan baik, dampak yang ditimbulkan akan sangat banyak salah satunya adalah apatis. Oleh karena itu lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggal menjadi wadah untuk membentuk dan merawat interaksi tersebut