Orang-orang skeptis meramalkan mengenai tamatnya penjelajahan luar angkasa setelah pesawat angkasa ulang alik Challenger mengalami peristiwa meledak pada tahun 1986 dan teleskop angkasa Hubble mengalami masalah dengan cerminnya di tahun 1993. Dengan berakhirnya Perang Dingin pada tahun 1989, sebagian orang berkesimpulan bahwa tidak ada gunanya untuk mendukung program angkasa yang saling bersaing pada saat Bumi sedang berada dalam kesulitan. Terlebih dalam upaya menjalankan program angkasa akan menghabiskan dana yang sangat besar. Namun, perkembangan teknologi mampu menyokong perlombaan ke angkasa dan membantu manusia untuk meningkatkan kehidupannya. Pengembangan peralatan baru yang ringan serta kuat dan metode penjernihan air adalah merupakan hasil langsung dari suatu penelitian luar angkasa. Sebagian besar telekomunikasi jarak jauh di Bumi pada saat ini mengandalkan satelit yang mengorbit. Navstar adalah merupakan satelit yang digunakan oleh kapal serta pesawat udara dalam kepentingan navigasi. Satelit militer digunakan untuk sistem pemberitahuan bahaya secara dini. Prakiraan cuaca yang diperoleh melalui satelit meteorologi, kini telah memberikan hasil yang lebih akurat dan satelit sumber daya mampu untuk memantau permukaan Bumi.
PESAWAT PENJELAJAH BULAN
Pada tahun 1957, Uni Soviet meluncurkan satelit buatan pertama yang bernama Sputnik 1. Antara akhir tahun 1950-an hingga tahun 1976 banyak pesawat penjelajah dikirim untuk misi mengamati permukaan Bulan. Luna 1 adalah merupakan pesawat penjelajah bulan pertama yang berhasil. Luna 3 menjadi pesawat penjelajah pertama yang mampu mengirim foto Bulan dari sisi yang jauh ke Bumi. Pada tahun 1966, Luna 9 berhasil melakukan pendaratan lunak. Sedangkan Luna 16, mampu mengumpulkan contoh tanah dan membawanya kembali ke Bumi tanpa campur tangan dari manusia.
KE ANGKASA
Pada tahun 1926, Robert Goddard, fisikawan Amerika Serikat, meluncurkan roket pertama berbahan bakar cair. Sistem bahan bakar ini mampu mengatasi masalah dalam upaya meluncurkan satelit yang mengorbit, yakni bobot bahan bakar padat. Roket memerlukan daya dorong yang lebih besar daripada bobot yang dibawanya untuk menghindari medan gravitasi Bumi.
ORANG PERTAMA DI ANTARIKSA
Pada tanggal 12 April 1961, Uni sOviet berhasil meluncurkan pesawat angkasa dengan bobot 5 ton, yang diberi nama Vostok 1. Pesawat tersebut dikemudikan oleh kosmonot bernama Yuri Gagarin, yang mengitari Bumi secara penuh dengan ketinggian 303 km. Gagarin tinggal di angkasa selama 1 jam 29 menit sebelum kembali mendarat di Uni Soviet.
PENDARATAN DI BULAN
Antara tahun 1969-1972, dilakukan enam pendaratan manusia di Bulan. Astronot pertama yang mampu menginjakkan kakinya di Bulan adalah Neil Amstrong.
ORBIT SATELIT
Sebuah satelit dikirim ke orbit yang paling sesuai untuk suatu pekerjaan yang harus dilakukannya. Teleskop antariksa Hubble mengambil orbit yang rendah, yakni 300 km di atas permukaan Bumi. Satelit pengintai serta pengawas Amerika Serikat mengorbit pada sumbu utara atau selatan untuk memperoleh pandangan seluruh Bumi, sedangkan satelit milik Rusia sering mengikuti orbit eliptis agar dapat untuk tinggal lebih lama di atas daerah mereka sendiri. Satelit komunikasi dan cuaca ditempatkan tepat di atas ekuator, dan memerlukan 24 jam dalam mengorbit sehingga akan tampak melayang-layang di atas titik yang sama pada permukaan Bumi, ini dikenal sebagai orbit geostasioner.
KERJA SAMA DI ANTARIKSA
Ariane, Roket Badan Ruang Angkasa Eropa digunakan oleh sejumlah negara Eropa untuk meluncurkan satelit komunikasi. Satelit atau pesawat penjelajah yang dibawa ke ruang angkasa dikenal dengan istilah muatan. Ariane menyediakan sarana bagi negara-negara yang sedang berkembang untuk bergabung serta memanfaatkan teknologi abad ruang angkasa secara bersama-sama.
HIDUP DI RUANG ANGKASA
Pada tahun 1986, Uni Soviet berhasil meluncurkan modul pertama stasiun antariksa yang diberi nama Mir. Stasiun tersebut menjadi markas bagi pusat kehidupan yang dikelilingi oleh sejumlah sarana yang berlabuh untuk pesawat ruang angkasa. Sarana tersebut dapat digunakan untuk meluaskan stasiun dengan menambahkan modul-modul baru ataupun gerbang masuk bagi muatan bahkan pasokan berbagai kebutuhan dari Bumi. Beberapa kosmonot akan tinggal di stasiun tersebut selama lebih dari setahun.
MANFAAT PESAWAT PENJELAJAH ANTARIKSA
Satelit meteorologi mampu memantau pola cuaca yang berubah dan menandai arus laut yang memainkan peran sangat penting dalam menentukan iklim Bumi. Data yang terkumpul dengan cara memantau permukaan yang luas sebagaimana gumpalan es yang terapung di Rusia dapat digunakan untuk meramalkan dari perubahan iklim yang akan terjadi. Satelit sumber daya digunakan bagi penelitian geologi dan ekologi.
MENGAMBIL FOTO PLANET
Salah satu pekerjaan utama yang dilakukan pesawat penjelajah antariksa adalah mengirim foto yang mudah untuk dikenali ke Bumi. Kualitas gambar dari setiap pengambilan diurai pada saat citra dipindah ke komputer dalam bentuk digital. Peranti yang melakukan ini adalah CCD yakni peranti gabungan muatan, sebuah chip berbentuk silikon yang dipecah menjadi 64.000 pixel atau satuan.
PESAWAT ANTARIKSA ULANG-ALIK
Pesawat ulang-alik diluncurkan ke angkasa dengan menggunakan dua roket pendorong berbahan bakar padat. Setelah roket diluncurkan, maka akan jatuh ke Bumi dengan parasut sehingga dapat untuk diambil kembali. Pesawat ulang-alik kembali mendarat ke Bumi dengan kecepatan sekitar 350 km/jam. Pesawat tersebut terlindung dari panas yang sewaktu masuk kembali ke atmosfer dengan perisai yang terbuat dari ubin keramik.
PELATIHAN DI BAWAH LAUT
Di antariksa, para astronot akan mengalami keadaan tidak berbobot atau gravitasi nol, sehingga hal ini tidak mudah untuk disimulasikan di Bumi. Yang dapat dilakukan untuk melatih astronot adalah dengan berlatih di bawah laut untuk bergerak serta menjalankan berbagai mesin. Meskipun demikian, efek ketahanan dalam air tersebut memberikan kesan yang salah.
Brian Rendra
Sumber :
JENDELA IPTEK, ASTRONOMI, BALAI PUSTAKA, HAL 34-35 & 37
