Tidak semua materi yang terdapat dalam Tata Surya disatukan untuk membuat Matahari dan planet. Gumpalan batu serta es melintas di angkasa, seringkali dalam orbit eliptis yang membawa mereka menuju ke Matahari dari Sistem Tata Surya yang jauh.
KOMET
Komet adalah benda planet sedingin es yang namanya diambil dari bahasa Yunani aster kometes yang berarti bintang berambut panjang.
EKOR KOMET
Komet biasanya memiliki orbit yang memanjang. Komet dapat terlihat karena cahaya yang dipantulkannya. Saat komet mendekati panas Matahari, maka permukaannya akan mulai menguap dan mengeluarkan gas yang besar seperti ekor. Ekor ini selalu terlihat dari Matahari karena debu serta partikel gas didorong oleh angin matahari dan tekanan radiasi.
MERAMALKAN KOMET
Pada saat membaca catatan astronomi tahun 1705. Edmund Halley melihat tiga deskripsi tentang komet yang serupa, yang telah dicatat dalam kurun waktu 76 tahun. Halley menggunakan teori Newton yang baru dikembangkan, yakni mengenai gravitasi serta gerakan planet, untuk kemudian menyimpulkan bahwa ketiga komet tersebut mungkin merupakan komet yang sama, yang kembali ke Bumi dengan jangka waktu yang teratur karena komet tersebut melintasi Sistem Tata Surya pada orbit eliptis. Halley meramalkan komet akan kembali pada tahun 1758, namun ia tidak lagi hidup untuk dapat menyaksikan kembalinya komet yang kemudian diberi nama sesuai dengan namanya, Halley.
KOMET HALLEY DARI GIOTTO
Pada saat komet Halley kembali di tahun 1986, pesawat penjelajah antariksa Giotto dikirim untuk mencegah serta mempelajarinya. Pesawat terbang yang berada dalam jarak 960 km dari komet, mengambil contoh uap dari ekornya dan menemukan bahwa nukleusnya adalah berupa campuran kotoran dan es yang berukuran 16 x 8 meter atau 10 x 5 mil.
ASTEROID
Asteroid adalah merupakan batu yang tidak berhasil untuk menjadi planet. Para ilmuwan tidak yakin mengapa hal tersebut terjadi, tetapi mereka berpikir bahwa gravitasi dari Planet Jupiter yang besar telah menghempaskan puing di sekitarnya pada berbagai orbit dengan segala macam bentuk, yang menyebabkan asteroid yang lebih besar akan bertabrakan dan kemudian pecah.
POSISI SABUK ASTEROID
Sejak pendeta dari Sisilia, Giuseppe Piazzi menemukan asteroid pertama di tahun 1801, lebih dari 4.000 asteroid telah ditemukan dan kemudian diberi nama. Sebagian besar asteroid tersebut mengelilingi Matahari dalam sabuk antara Mars dan Jupiter, tetapi pengaruh dari gravitasi yang besar Jupiter telah menyebabkan beberapa asteroid menjadi terlempar ke orbit yang salah.
KELUARGA ASTEROID KORONI
Pada tahun 1993, pesawat angkasa Galileo, berhasil mengambil foto asteroid Ida ketika pesawat tersebut pergi ke Jupiter. Permukaan yang berkawah mungkin disebabkan oleh karena tabrakan dengan asteroid yang lebih kecil. Ida adalah merupakan asteroid yang memiliki panjang 52 km.
CELAH KIRKWOOD
Pada tahun 1986, pada saat mengukur jarak asteroid yang dikenal dari Matahari, seorang astronom berasal dari Amerika Serikat, David Kirkwood, mencatat bahwa asteroid cenderung berjalan dalam bentuk pita lepas serta terdapat celah yang lebar di antara pita-pita tersebut. Celah itu kemudian dikenal dengan nama celah Kirkwood, yang disebabkan karena benjolan yang berulang kali muncul dari medan gravitasi planet Jupiter. Asteroid dapat terlempar ke Sistem Tata Surya bagian dalam karena pengaruh dari gravitasi Jupiter.
Brian Rendra
Sumber :
JENDELA IPTEK, ASTRONOMI, BALAI PUSTAKA, HAL 58-59