Bagaimana Sejarah Teleskop Optik ?

552 0

Semakin banyak cahaya yang mencapai kanta maya pada sebuah teleskop, maka akan semakin terang citra langit yang terlihat. Para astronom membuat kanta serta cermin yang lebih besar, mereka menukar jarak fokus teleskop dan juga menggabungkan cermin-cermin yang lebih kecil untuk membuat satu permukaan pemantulan yang besar agar dapat menangkap cahaya dalam jumlah besar dan fokus pada satu titik. Selama abad ke-19, teleskop pembias lebih disukai dan para ahli kacamata menekuni pekerjaannya guna menyempurnakan kanta besar tanpa cacat. Pada abad ke-20 terjadi banyak perubahan dan kemajuan dalam teknologi mengasah dan menggosok cermin. Cermin yang besar akan menangkap lebih banyak cahaya dari cermin yang kecil, tetapi cermin yang berdiameter lebih besar dari 4 meter akan menjadi melengkung karena terlalu berat serta menyebabkan distorsi. Perkembangan alat-alat bercermin ganda pada akhir di abad ke-20 telah menghasilkan teleskop optis yang berukuran lebih besar dan lebih baik. Cermin-cermin yang lebih kecil dipasang secara berdampingan menjadi cermin yang berukuran lebih besar dari satu cermin yang terbesar sekalipun.

KAMERA PADA TELESKOP

Sejak abad ke-19, fotografi astronomi adalah merupakan alat yang sangat penting bagi para astronom. Dengan memasang kamera pada sebuah teleskop yang telah disesuaikan dengan motor yang dapat untuk diatur agar teleskop berputar pada kecepatan yang sama dengan rotasi pada Bumi, astronom dapat mengambil foto-foto dari bintang-bintang yang letaknya jauh. Sebelum fotografi diciptakan, para astronom harus menggambar terhadap segala sesuatu yang telah dilihatnya. Mereka harus merangkap sebagai seniman dan juga ilmuwan.

TELESKOP HERSCHEL

William Herschel, seorang astronom berkebangsaan Inggris, selalu membuat teleskopnya dan mengasah sendiri kanta serta cerminnya. Hal tersebut dilakukan untuk menghemat dan menunjukkan sisi perfeksionismenya. Pembesaran teleskop seperti reflektor Newton yang memiliki panjang 2,1 meter ini adalah sebesar 200 kali. Teleskop dari kayu ini adalah merupakan jenis yang mungkin digunakannya selama pengamatannya yang termasyhur pada langit, saat ia berhasil menemukan planet Uranus. 

LEBIH BANYAK PEMBESARAN

Meningkatkan kemampuan pembesaran teleskop adalah tantangan terbesar yang dihadapi oleh para astronom zaman dahulu. Karena teknologi kanta pada saat itu belum berkembang, maka solusinya adalah membuat teleskop dengan jarak yang sangat panjang antara kanta mata dengan kanta benda. Pada beberapa percobaan menghasilkan teleskop dengan proporsi yang aneh sehingga teleskop ini tidak mungkin untuk digunakan karena sedikit getaran yang disebabkan oleh orang yang lewat telah mampu untuk membuat teleskop bergetar secara keras dan mengakibatkan pengamatan tidak dapat dilakukan.

TELESKOP EKUATORIAL

Bagaimanapun teleskop harus dinaikkan. Pemasangan ekuatorial adalah cara menaikkan teleskop yang digemari dan masih digunakan oleh para astronom amatir. Satu sumbu teleskop dipasang secara berderet dengan Bintang Kutub yang tampak stasioner. Pada belahan Bumi bagian selatan, digunakan bintang terang yang lainnya. Teleskop dapat berayun untuk mengelilingi sumbu dan secara otomatis mengikuti jalur bintang pada langit saat mengelilingi Bintang Kutub. Pemasangan ekuatorial tersebut digunakan pada refraktor 71 cm dan dipasang di Greenwich pada tahun 1893.

TELESKOP ALTAZIMUT

Pemasangan teleskop Altazimut menyerupai dengan menara meriam. Teleskop dapat melacak bintang dengan bergerak secara berputar, ke atas dan ke bawah. Namun, ini bukanlah pemasangan yang tepat untuk dapat mengikuti bintang di langit karena bintang mengikuti garis edar yang miring. Pada saat ini, komputer dapat selalu menyesuaikan dengan kebutuhan ketika melacak. Para astronom lebih menyukai dengan cara pemasangan ini karena lebih stabil untuk teleskop besar. Teleskop ini adalah merupakan teleskop optik terbesar yang berada pada 2.100 meter di atas permukaan laut yang terdapat di Pegunungan Kaukasia, Rusia.

MENGASAH CERMIN

Cermin berukuran 5 meter serta teleskop Hale yang terdapat di Gunung Palomar di California, Amerika Serikat ini dicetak pada tahun 1934 dari bahan 35 ton kaca Pyrex yang dicairkan. Pengasahan cermin guna memperoleh bentuk lengkung yang tepat terputus karena Perang Dunia II sehingga baru dapat diselesaikan pada tahun 1947. Gunung Palomar merupakan salah satu obesrvatorium yang pertama dibangun karena memiliki atmosfer yang lebih tipis serta efek polusinya yang sedikit.

MENGUKUR JARAK JAUH

Semakin besar teleskop, maka semakin besar pula skalanya. Hal tersebut berarti ukuran menjadi semakin kasar. Sebuah mikrometer dapat diatur untuk dapat memberikan gradasi yang sangat reinci, yang merupakan sebuah unsur yang penting dalam mengukur jarak antara dua bintang yang berada jauh di angkasa. Mikrometer ini dibuat oleh William Herschel dan berfungsi untuk menunjukkan secara tepat lokasi bintang, rambut halus ataupun sarang laba-laba dipasang antara dua pegangan yang disesuaikan dengan cara memutar sekrup yang terdapat di bagian sisi.

KUADRAN ASTRONOMI

Sebagian besar teleskop awal dipasang pada kuadran astronomi. Untuk menstabilkan teleskop, kuadran pada umumnya dipasang di dinding. Teleskop ini disebut dengan kuadran dinding. Teleskop digantung pada satu titik poros sehingga kanta benda mampu digerakkan sesuai dengan skala busur kuadran. Dengan demikian, para astronom mampu mengukur secara tepat ketinggian bintang pada saat mereka mengamatinya.

TEKNOLOGI CERMIN GANDA

Terbatasnya ukuran karena adanya kesulitan pemasangan pada cermin besar telah mampu diatasi dengan ditemukannya teknologi teleskop cermin ganda. Teleskop di Arizona, Amerika Serikat ini terdiri atas enam cermin terpisah, yang masing-masing memiliki diameter 1,8 meter. Cermin-cermin tersebut membentuk permukaan yang sama dengan cermin yang berdiameter 4,5 meter.

Brian Rendra

Sumber :

JENDELA IPTEK, ASTRONOMI, BALAI PUSTAKA, HAL 24-25

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contact Us