BAGAIMANA FAKTA MENGENAI PLANET MERKURIUS?
Planet Merkurius mengitari Matahari lebih cepat daripada planet-planet lainnya, yakni menyelesaikan putarannya dalam waktu 88 hari. Karena garis edar dekat sekali dengan Matahari, maka Merkurius sangat sulit untuk diamati. Meskipun cahaya yang dipantulkan oleh Merkurius menjadikannya sebagai salah satu benda yang paling terang di langit malam, Merkurius tidak pernah berada cukup jauh dari posisi Matahari untuk dapat bersinar terang. Planet ini hanya terlihat sebagai bintang pagi ataupun bintang malam, yang menyusuri cakrawala tepat sebelum maupun sesudah Matahari terbit atau terbenam. Seperti halnya Venus, Merkurius juga terus berfase. Karena berdekatan dengan Matahari, suhu pada siang hari di Merkurius cukup panas untuk dapat mencairkan banyak logam, sedangkan pada malam hari suhu jatuh hingga -180° Celcius, menjadikan sebagai suhu terbesar dari semua planet. Gaya tarik gravitasi Matahari telah “mengambil” atmosfer sehingga Merkurius harus melindungi diri dari suhu yang ekstrem.
PETA MERKURIUS PERTAMA
Meskipun banyak astronom untuk mencoba merekam permukaan Merkurius yang sangat rumit, astronom Prancis Eugene Antoniadi adalah merupakan pengamat yang paling berhasil. Peta yang dibuatnya antara tahun 1924 hingga 1929 memperlihatkan sejumlah lembah serta gurun yang besar.
GELOMBANG SEISMIK
Beberapa bukit serta gunung yang terdapat pada Merkurius terbentuk karena meteoroid yang besar. Dampaknya menghasilkan sebuah kawah yang dikenal sebagai Basin Caloris, yakni tempat meteorit yang menghantam permukaan serta mengeluarkan gelombang seismik melalui inti setengah leleh planet. Gelombang-gelombang tersebut beredar melalui Merkurius ke arah sisi lain, pada tempat kulit yang mengeras dan gugus gunung yang menjulang.
DAERAH BERKAWAH
Permukaan Merkurius sangat mirip dengan permukaan yang terdapat pada Bulan, yakni dipenuhi dengan kawah. Kawah pada permukaan Merkurius juga terbentuk karena dampak meteorit serta kurangnya lapisan atmosfer telah menjadikan bentang alam tidak mengalami perubahan. Pada sekeliling tepi kawah, serangkaian rabung mencatat bagaimana permukaan tersebut didorong ke luar oleh gaya dampak.
PERMUKAAN MERKURIUS
Pada tahun 1975, citra berupa mozaik foto Merkurius berhasil diambil pada saat perjalanan Mariner 10 melintasi Merkurius. Dalam foto tersebut Merkurius tampak banyak tenggelam setelah terbentuk. Hal ini menyebabkan serangkaian rabung menjadi berkelok yang disebut dengan skarp, yang hanya terdapat dalam planet tersebut. Keseluruhan pada permukaan Merkurius dipenuhi oleh kawah. Pesawat penjelajah antariksa Mariner tersebut juga menemukan bahwa Merkurius memiliki medan magnet kurang lebih 1% dari kekuatan medan magnet Bumi.
MENGAMATI MERKURIUS
Pada tahun 1973, pesawat penjelajah antariksa Mariner 10 dikirim ke orbit untuk mengelilingi Matahari dan berlaku seperti halnya pesawat mini. Pesawat mengirim kembali citra Merkurius pada tiga pertemuan yang terpisah sebelum kamera yang terdapat pada pesawat tersebut mengalami kerusakan.
FAKTA MENGENAI MERKURIUS
- Periode sidereal 88 hari Bumi
- Suhu yang terdapat pada permukaan -180°C sampai +430°C
- Periode rotasi mencapai 58,6 hari Bumi
- Jarak rata-rata dari Matahari adalah 57,9 juta km
- Volume (Bumi = 1) 0,056
- Massa (Bumi = 1) 0,055
- Rapatan (air = 1) 5,43
- Diameter ekuatorial 4.879 km
- Jumlah Satelit 0
Brian Rendra
Sumber :
JENDELA IPTEK, ASTRONOMI, BALAI PUSTAKA, HAL 44-45