APA YANG DIMAKSUD DENGAN SISTEM TATA SURYA?
Tata surya adalah rumpun planet, bulan, serta serpihan antariksa yang mengorbit pada sekeliling Matahari. Semua ini disatukan oleh suatu gaya tarik gravitasi Matahari yang mencapai 1.000 kali lebih besar dari semua planet apabila disatukan. Sistem Tata Surya kemungkinan terbentuk oleh awan besar gas dan debu antarbintang yang menjadi satu karena adanya gaya gravitasinya sendiri, pada sekitar lima miliar tahun yang lalu. Planet-planet terbagi menjadi ke dalam dua kelompok. Keempat planet terdekat dengan Matahari disebut dengan terrestrial, yang diambil dari bahasa Latin yakni terra yang berarti tanah, karena planet-planet itu berbentuk kecil, rapat, dan mempunyai permukaan yang keras. Sedangkan empat dari planet luar setelah Mars disebut dengan jovian karena menyerupai Jupiter. Jove adalah merupakan nama lain untuk dewa Romawi yang bernama Jupiter. Planet-planet yang terletak jauh itu sebagian besar adalah merupakan gas. Antara Mars dan Jupiter terdapat daerah serpihan antariksa yang disebut dengan sabuk asteroid.
UKURAN RELATIF
Matahari memiliki diameter sekitar 1.392.000 km. Ukuran tersebut hampir 10 kali lebih luas dari Jupiter, planet terbesar dan cukup besar untuk dapat memuat semua planet yang disatukan. Planet-planet diperlihatkan dengan skala perbandingan berdasarkan ukuran Matahari. Planet-planet yang orbitnya terletak di dalam Bumi sering disebut dengan planet inferior, sedangkan yang di luar Bumi disebut dengan superior. Keempat planet kecil yang relatif lebih dekat dengan Matahari terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi serta Mars, dan mempunyai massa yang lebih rendah dari keempat planet lainnya, tetapi rapatannya lebih besar. Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus memiliki massa yang lebih besar dengan rapatan yang rendah. Keempat planet itu letaknya lebih jauh serta beredar jauh dari Matahari. Pluto adalah planet yang terkecil dalam Sistem Tata Surya dan memiliki kategori sendiri.
MENGAJARKAN ASTRONOMI
Selama abad ke-19, astronomi Sistem Tata Surya diajarkan dengan menggunakan alat peraga mekanis seperti planetarium. Pengoperasian yang rumit dari alat tersebut dilakukan dengan cara tuas pemutar yang menjaga agar setiap planet yang mengitari orbit mataharinya sesuai dengan planet lainnya. Planet-planet dibuat dengan menggunakan skala perbandingan 80.500 km : 3 cm, kecuali Matahari yang harus memiliki diameter 43 cm agar mendapatkan model yang tepat.
MEKANIKA ANGKASA
Pierre Simon Laplace, ilmuwan yang berasal dari Prancis, menjadi ilmuwan pertama yang berusaha untuk menghitung semua gerak Bulan serta planet-planet secara matematika. Dalam karyanya yang terdiri atas lima jilid dan berjudul Traite de méchanique céleste yang berarti “Penyelidikan Angkasa yang Mekanis”, Laplace membahas semua gerakan yang terdapat dalam Sistem Tata Surya sebagai masalah matematika murni dan menggunakan pekerjaannya tersebut untuk mendukung teori gravitasi universal. Pemikirannya yang kontroversi dan sangat dikecam pada abad berikutnya yakni bahwa langit adalah merupakan mesin angkasa yang besar seperti halnya mesin waktu yang sekali dihidupkan akan terus berjalan.
MENGELILINGI MATAHARI
Beberapa planet, termasuk Bumi, mengelilingi Matahari dalam suatu bentuk elips yang hampir menyerupai sebuah lingkaran. Planet lainnya seperti Pluto memiliki orbit yang lebih aneh. Komet pun memiliki orbit yang paling aneh, dengan bentuk yang sangat memanjang. Jarak antara planet-planet dan Matahari diukur dalam “satuan astronomi” atau disebut dengan AU. Pada setiap satuan sama dengan jarak rata-rata antara Bumi dengan Matahari, atau 149,6 juta km.
HIDROGEN DALAM SISTEM TATA SURYA
Hidrogen adalah merupakan unsur umum dalam Sistem Tata Surya. Atom hidrogen bersifat sangat energis sehingga planet-planet berbobot ringan tidak dapat berpegang padanya. Oleh sebab itu, nitrogen yang lebih berat memiliki persentase besar dalam atmosfer Bumi. Hidrogen yang lebih ringan akan menguap karena gravitasi Bumi tidak cukup kuat untuk dapat menahannya. Bola-bola merah yang terdapat dalam mesin energi kinetis merupakan unsur yang lebih berat, bola perak yang kecil adalah merupakan unsur yang lebih ringan seperti hidrogen. Matahari sebagian besar terdiri atas hidrogen. Massanya yang sangat besar menarik hidrogen ke dalam dan pada intinya. Hidrogen luluh menjadi helium di bawah panas serta tekanan yang tinggi. Reaksinya ibarat sebuah bom Hidrogen besar yang mampu mengeluarkan banyak energi dan membuat Matahari bersinar. Hidrogen juga adalah merupakan bagian terbesar dari gas yang terdapat pada planet-planet besar.
Brian Rendra
Sumber :
JENDELA IPTEK, ASTRONOMI, BALAI PUSTAKA, HAL 36-37