Seringkali hubungan orangtua dengan anak remaja berpotensi mengalami ketidakharmonisan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yakni berkurangnya waktu interaksi antara orangtua terhadap anak remajanya dan orangtua lebih banyak memberi nasehat atau menanyakan hal yang standar pada saat terdapat kesempatan untuk bertemu. Selain itu, orangtua juga seringkali mengeluhkan anak remajanya yang semakin jauh dan sulit untuk dimengerti karena telah berlaku seenaknya. Lalu bagaimana cara berkomunikasi yang baik antara orangtua dengan anak remajanya?
CARA BERKOMUNIKASI ORANGTUA TERHADAP ANAK REMAJA
- Menggunakan berbagai bentuk komunikasi yang bersifat langsung maupun tidak langsung, lisan maupun tulisan seperti chat pada gawai
- Bersikap proaktif
- Berusaha untuk mendengarkan dan hindari menasehati pada saat anak remaja sedang mengutarakan pikiran dan perasaannya
- Memberi nasehat, masukan ataupun pesan dapat dilakukan pada kesempatan lain dan pada saat yang tepat
- Terima semua bentuk emosi yang muncul pada anak remaja. Tidak perlu dihentikan kecuali hanya karena suatu alasan keamanan.
- Sampaikan perasaan orangtua dengan “I Message” atau komunikasi yang memusatkan perhatian pada perasaan pembicara, bukan pikiran pendengarnya
- Berikan apresiasi dan empati
- Ucapkan kata-kata dengan sangat jelas, intonasi dan tempo yang tepat
- Gunakan nada bicara yang wajar atau datar, tidak bernada melengking atau mendadak bernada tinggi
- Gunakan intonasi sebagai upaya memberi penekanan pada hal yang perlu diperhatikan anak remaja.
CARA BERKOMUNIKASI YANG BAIK BAGI ORANGTUA DALAM KONDISI MARAH
- Tarik nafas panjang, aturan 555, tarik nafas 5 detik, tahan 5 detik dan buang 5 detik. Tujuannya agar tubuh menjadi rileks dan dapat berpikir jernih
- Keluar ruangan sejenak pada saat situasi memanas. Hal ini untuk menetralkan diri dari potensi hilang kesabaran
- Katakan yang dirasakan secara langsung pada saat amarah datang, namun yang perlu diperhatikan tetap mengucapkannya dengan nada rendah
- Dapat melihat dari sudut pandang anak. Hal ini dapat membantu orangtua untuk memahami apa yang sedang dipikirkan dan dilakukan oleh anak remaja
- Mengucapkan kalimat yang menenangkan, sehingga ini dapat menguasai kembali emosi
- Menyanyikan amarah. Hal ini terdengar aneh tapi dengan menyanyikan kata-kata yang ingin diucapkan pada saat marah dapat membuat emosi tersebut lebih sulit muncul.
TUGAS ORANGTUA PADA SAAT BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK REMAJA
- Berusaha untuk selalu mendengarkan
- Memberi rasa nyaman serta aman
- Hindari kalimat yang bersifat menuduh, asumsi ataupun menyudutkan
- Mengelola emosi agar tidak terucap kalimat negatif yang berpotensi merusak hubungan.
Brian Rendra
Sumber :
1001 CARA BICARA ORANGTUA DENGAN REMAJA, JOHNS HOPKINS, SKATA, HAL 50, 60, 62