7 Tips Cara Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak Remaja Mengenai Masalah Yang Dihadapi Oleh Keluarga

1304 0

Pada kenyataannya, terkadang menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindarkan, seorang anak remaja harus mengalami kenyataan pahit akibat tantangan kehidupan karena perubahan kondisi yang terjadi dalam lingkungan keluarga. Kondisi tersebut meliputi orangtua yang sakit, bercerai, meninggal dunia, atau kesulitan ekonomi keluarga yang diakibatkan karena orangtua terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau mengalami kegagalan usaha bisnisnya. Dihadapkan pada fase pencarian jati diri saja sudah sulit bagi seorang anak remaja, apabila harus ditambah dengan beban dan tantangan kehidupan. Tidak heran, apabila banyak anak remaja yang menjadi kebingungan, tidak paham dengan situasi yang mereka hadapi, dan bagaimana harus menyikapinya. Dalam kondisi seperti ini, anak remaja akan semakin rentan mengalami broken home atau berperilaku menyimpang berusaha lari dari kehidupan yang wajar. Peran orangtua sangat dibutuhkan untuk menjelaskan peristiwa yang sedang dihadapi oleh keluarga agar anak akan mendapatkan pemahaman yang tepat. Berikut 7 tips cara komunikasi orangtua terhadap anak remaja mengenai masalah yang dihadapi oleh keluarga.

ORANGTUA TETAP BERUSAHA TENANG

Dalam hal ini, setiap orangtua harus tetap berusaha dan bersikap tenang menyikapi permasalahan dan kesulitan yang sedang dihadapi oleh keluarga. Dengan cara seperti ini akan memberikan ketenangan bagi seorang anak remaja untuk menjalankan kehidupannya. 

MELIBATKAN ANAK DAN BERUSAHA UNTUK BERSIKAP JUJUR KEPADA MEREKA

Pada saat menghadapi masalah dan kesulitan keluarga, orangtua dapat melibatkan anak dan berusaha untuk berterus terang kepada mereka mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh keluarga. Orangtua dapat bercerita kepada mereka apabila terdapat kendala dan dampak yang akan ditimbulkan bagi kehidupan keluarga.

MEYAKINKAN ANAK

Dengan mencoba untuk meyakinkan kepada anak bahwa segalanya akan baik-baik saja dan segera dilalui, maka hak tersebut akan memberikan kepastian dan meyakinkan anak bahwa orang tua tetap akan menjadi pelindung terbaik meski dalam kondisi sesulit apapun.

MENGHINDARI SIKAP SALING MENYALAHKAN

Sikap saling menyalahkan atau mencari kambing hitam dalam permasalahan yang sedang dihadapi oleh keluarga maka akan menimbulkan konflik baru yang akan merusak keharmonisan sebuah keluarga. Oleh karena itu, dalam menghadapi situasi yang sulit sekalipun setiap anggota keluarga harus dapat menghindari sikap saling menyalahkan.

TETAP MENJALANKAN RUTINITAS SEPERTI BIASA

Ketika masalah menghampiri keluarga, maka orang tua perlu memberikan kenyamanan kepada anak bahwa hal itu tidak mengganggu aktifitas sehari-hari yang dijalankan. Setiap anggota keluarga tetap menjalankan rutinitas seperti biasanya, seolah-olah tidak sedang menghadapi masalah atau kesulitan keluarga. Dengan begitu pikiran akan terjaga dan cepat untuk menemukan solusi dalam menyelesaikan masalah yang sedang terjadi.

MELUANGKAN WAKTU LEBIH BANYAK UNTUK ANAK

Dengan hadirnya masalah atau kesulitan yang dihadapi keluarga, orangtua akan lebih banyak untuk meluangkan waktu terhadap anak. Mungkin sebelum menghadapi masalah, jarang sekali ditemukan atau bahkan tidak adanya waktu luang orangtua untuk anaknya. Orangtua dapat mengambil sisi positifnya bahwa kesulitan ini adalah cara untuk menjalin komunikasi yang lebih intens dengan anggota keluarga, sehingga akan timbul kebersamaan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga.

MENDORONG ANAK UNTUK MENGELUARKAN PENDAPATNYA

Permasalahan ataupun kesulitan yang sedang dihadapi oleh keluarga adalah juga secara tidak langsung adalah masalah bagi semua anggota keluarga. Orangtua dapat memberikan kesempatan kepada anak remaja untuk mengeluarkan pendapatnya mengenai masalah yang sedang dihadapi keluarga. Dengan begitu, orang tua dapat mendapatkan sudut pandang dari anak remaja mengenai permasalahan yang ada dan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi keluarga.

Berbicara terbuka serta apa adanya akan dapat membuat anak menjadi merasa penting, turut dilibatkan dan membuatnya mengetahui mengenai apa yang diharapkan darinya. Dengan demikian anak akan menjadi tidak bingung atau kehilangan arah. Namun, bersikap jujur bukan berarti menjadi berkeluh kesah, menceritakan segala masalah yang dihadapi tanpa diikuti dengan solusi, atau meminta anak untuk mencari solusi. Orangtua tetaplah harus menjadi figur pelindung dan pegangan bagi seorang anak.

Brian Rendra

Sumber :

1001 CARA BICARA ORANGTUA DENGAN REMAJA, JOHNS HOPKINS, SKATA, HAL 47-48

Related Post

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contact Us